sumiharjon blog

Thursday, June 21, 2018

Libur Lebaran Lagi! Pulang Kampung Lagi.. Seru!!


Libur merupakan salah satu dambaan bagi semua kalangan pekerja termasuk saya. Rasa rindu bertemu keluarga akan selalu membara di dalam jiwa ingin rasanya bertemu dan berkumpul dengan orang tua dan makan bersama. Walaupun biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, namun apalah artinya itu jika dibandingkan dengan pertemuan yang tak ternilai harganya.

Penetapan libur lebaran 2018 secara mengejutkan termasuk libur yang cukup lama. Tidak tanggung-tanggung berdasarkan Keppres Nomor 13 Tahun 2018 tentang Cuti Bersama PNS Tahun 2018 menetapkan cuti bersama PNS Tahun 2018, yaitu pada tanggal 11, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 Juni 2018 (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Senin, Selasa dan Rabu) sebagai Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Cukup banyak kan? Bayangkan saja cuti bersama selama 7 Hari ditambah hari Sabtu sebelum libur sudah tidak masuk kerja karena memang hari sabtu kantor tutup.

Wah, ini momen luar biasa. Namun rencana bertolak ke kampung halaman pada hari Sabtu akan sirna karena adanya Acara Arisan Keluarga di Jakarta yang tidak dapat ditinggalkan sehingga jadwal pulang diundur ke hari Senin. Setelah semua rencana matang termasuk pembelian tiket, persiapan oleh-oleh (tidak bawa apa-apa sebenarnya hehehe), uang di kantong, Kacamata, Handphone dan segala macam perlengkapannya, akhirnya pada hari Senin pagi terbang ke Bandara Silangit dengan burung besi bernama "Sriwijaya Air".

Di Pesawat Masih Suasana Ibadah Puasa
Selama perjalanan Udara sangat nyaman. Pilihan maskapai Sriwijaya Air memang sudah jadi langganan saya karena Jam yang selalu tepat dan layanan yang diberikan sangat prima. Satu hal yang membuat nyaman dengan maskapai "Sriwijaya Air" adalah sebelum tinggal landas (take off), penumpang akan diajak berdoa bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Hal ini menambah rasa nyaman selama perjalanan. Selain itu, dalam perjalanan juga disuguhkan makanan yang merupakan bagian dari layanan penerbangan "Sriwijaya Air". Pada penerbangan kali ini, suasana masih dalam masa ibadah puasa saudara-saudara kita yang muslim. Sebelum membagikan makanan, pihak "Sriwijaya Air" terlebih dahulu meminta izin dan memohon maaf kepada penumpang yang saat itu masih menjalankan ibadah puasa. Kebetulan disamping saya ada yang menjalankan ibadah puasa, demi menjaga kenyamanan selama perjalanan, saya tidak makan walaupun sebenarnya saya lapar. Ya, inilah negara kita. Negara yang majemuk dan beragam. Sedikit toleransi itu tidak apa-apa, apalagi banyak pasti negara kita lebih aman dan damai. Dalam waktu yang sesuai dengan waktu penerbangan, akhirnya pesawat tiba juga di Bandara Silangit di Siborong-borong

Dari Bandara Silangit Menuju Samosir
Bandara Silangit Merupakan satu-satunya bandara yang sangat dekat dengan Samosir. Khususnya akses ke Pangururan hanya berdurasi 2 Jam. Dari Bandara, pihak Pemda Samosir menyediakan Bus Perhubungan yang akan mengangkut penumpang dari dan ke Bandara Silangit - Pangururan. Selama perjalanan, penumpang akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang masih sangat asri. Terlebih lagi jika sudah sampai di "Kawasan Tele". Siap-siaplah terkagum-kagum.

Dari atas dataran tinggi, bus yang kita tumpangi akan bergerak menuju dataran rendah sampai ke Danau Toba. Walaupun track-nya cukup mengerikan alias kiri kanan merupakan jurang, namun dengan pengalaman sopir yang sudah sangat handal di medan tersebut akan membuat kita nyaman. Sebagai informasi tambahan, pada saat peluncuran moda transportasi penghubung ini, biaya yang harus penumpang berikan masih  0 (nol) Rupiah  alias gratis. Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi keberadaan Bus tersebut. Namun sekarang dengan kenyamanan dan fasilitas yang ada, penumpang hanya perlu membayar ongkos sebesar RP 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) dari dan ke Bandara dengan perjalanan awal dari terminal baru Pangururan.

Tiba di Panguruan dan Naik Becak Ke Rumah
Setibanya di Panguruan, sudah ada becak yang menunggu saya. Dari Pangururan ke rumah membutuhkan waktu perjalanan 20-menitan. Namun dengan becak motor dan kondisi jalan yang cukup baik, perjalanan kali ini sangat lancar.

Di Rumah dan Aktivitas Rumah
Tiba di rumah, sambutan hangat orang tua membayar lunas capek  yang tertimbun di dalam raga. Melihat dan memeluk orang tua yang tersenyum melihat anaknya datang adalah momen yang tidak dapat dibayar dengan harga apapun. Senang rasanya bisa bertemu Bapak dan Ibu. Tetap  sehat ya Pak, Bu.
Liburan kali ini benar-benar kaget. Karena kondisi tanah yang sanga kering dan cuaca sangat panas. Hal ini diakibatkan beberapa bulan terakhir hujan tidak turun. Sehingga banyak tanaman yang kering. Jujur saya berdoa dan berharap kepada yang Maha Kuasa agar diturunkan hujan dan harapan itu pasti akan dikabulkan. Amin. 
Banyak hal yang dapat kita lakukan jika pulang ke kampung halaman. Termasuk membantu pekerjaan orang tua di rumah maupun di Ladang. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat dikampung saya adalah memetik buah kopi. Kopi di kampung saya merupakan hasil pertanian yang sampai saat ini menjadi mata pencaharian utama masyarakat secara umum. Disamping itu harga kopi yang sangat mahal menambah semangat untuk tetap rajin dalam mengolah kopi tersebut. Sebagai gambaran, banyak hal yang harus dilewati sampai biji kopi tersebut dapat dijual. Dari tahap pemetikan, kemudian di giling untuk melepas kulit, dijemur dan dibersihkan kulit-kulit yang masih menempel, dan dipisahkan biji yang baik dan kurang baik. Dengan adanya hasil kopi ini, masyarakat setempat sangat terbantu dan menopang 100% kehidupan petani disana. Namun satu hal yang perlu dilakukan adalah meremajakan batang-batang kopi yang sudah tua dan sudah sedikit menghasilkan.
Berikut dokumentasi libur  lebaran 2018.








Monday, July 24, 2017

Cara membatalkan tiket kereta api. Gampang!

Jaman sekarang bepergian kemana-mana memang sangat mudah. Tinggal membeli tiket dengan moda yang kita inginkan, tinggal di ujung jari tiket sudah di tangan. Ya, benar. Jaman gadget yang sangat beragam ini memang membantu manusia untuk melakukan segala kegiatan dalam hidupnya. Saya juga sebagai orang yang sangat mobile artinya sering melakukan perjalanan jauh, teknologi ini sangat membantu. Cari tiket, klik lalu bayar. Mudah dan gampang.
Namun kadang dalam perjalan yang suah kita rencanakan dengan matang, tiba-tiba harus batal karena satu dan lain hal. Nah, hal ini sangat membuat bingung kan? Apalagi kita sudah melakukan pembayaran. Wah, sayang dong kalau tidak kita jadi berangkat dan tiket akhirnya hangus. Jika masih bisa dibantu mengurangi kerugian, kenapa tidak kita usahakan?

Nah, saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya membatalkan tiket kereta api. Berikut penjelasannya. Tapi, saya akan sedikit membahas dari awal sampai akhir agar jalan ceritanya mudah dipahami. Sedikit cerita, saya berencana melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Dengan rencana yang sudah matang akhirnya memilih perjalanan malam agar dapat tiba di lokasi pagi hari. Namun, setelah melakukan pembayaran, karena alasan satu dan lain hal akhirnya perjalanan dibatalkan. Nah berikut hal-hal yang akan saya ulas.

Membeli Tiket (Reservasi)
Reservasi yang saya lakukan adalah secara online. Untuk membeli tiket kereta, saya langsung menggunakan website official kereta api di alamat tiket.kereta-api.co.id. Memang jika teman-teman ingin menggunakan jasa website penyedia tiket, dapat menggunakan beberapa website yaitu www.tiketkai.com, www.tiket.com, www.pegipegi.com, www.padiciti.com, www.panorama-tours.com, www.tokopedia.com, www.traveloka.com. Teman-teman bisa memilih sesuai selera. Namun saya lebih memilih menggunakan website resmi kereta api, agar lebih greget saja.

Dalam pembelian di website kereta api, kita diminta untuk memasukkan data kontak yang akan digunakan untuk mengirim tiket. Gunakan email yang dapat diakses. Jangan sampai nanti tiket dikirim malah tidak bisa dibuka. Kan sama saja bohong. Nah setelah semua data dimasukkan, pihak tiket akan memberikan ringkasan pemesanan dan kode pembayaran yang akan kita gunakan untuk membayar tiket yang akan kita beli.

Membayar Tiket
Membayar tiket kereta yang sudah kita pesan sangatlah mudah. Pihak kereta api menyediakan berbagai cara. Berdasarkan pilihan yang disediakan, kita dapat melakukan pembayaran tiket kereta sebagai berikut:
Pembayaran melalui ATM Bank (waktu pelayanan 24 jam) antara lain:
  a. Bank Mandiri
  b. Bank BII Maybank
  c. Bank BRI
  d. Bank BRI Syariah
  e. Bank BPR KS
  f. Bank OCBC NISP
  g. BPD DIY
  h. Bank Panin
  i. Bank CIMB Niaga
  j. Bank BNI
  k. Bank BJB
  l. Bank BCA
  m. Bank Mayapada
  n. Bank BTN
  o. Bank Mega
  p. Bank Pundi
  q. Bank BTPN
 
Pembayaran melalui Minimarket dan Payment Point (waktu pelayanan s.d. Pukul 22.00 WIB dan beberapa gerai melayani 24 jam) antara lain:
  a. Alfamart
  b. Indomaret
  c. Alfamidi
  d. Lawson
  e. Alfa Express
 
  Payment Point (waktu pelayanan office hour) antara lain:
  a. Kantor Pos
  b. Jaringan Flash Mobile
 
  Pembayaran menggunakan Kartu Kredit Visa/Master
  Pembayaran melalui CIMB Clicks
  Pembayaran melalui BCA KlikPay
  Pembayaran melalui e-Pay BRI
  Pembayaran melalui DokuPay
  Pembayaran melalui Skye Mobile Money

Nah, pilihan saya dalam pembayaran kali ini adalah menggunakan mobile banking BNI. Dengan aplikasi ini, kita dapat melakukan pembayaran dengan mudah. Dengan masuk ke menu pembayaran, selanjutnya pilih TIKET KERETA API. Di menu ini kita akan diminta memasukkan kode pesanan yang telah kita terima dari pemesanan tiket kereta api yang telah kita lakukan. Setelah itu akan muncul data-data kita termasuk nama penumpang, jenis kereta yang kita gunakan,  dan jumlah uang (harga tiket) yang harus kita bayar. Data ini akan sama dengan data pemesanan tiket kita. Jika terjadi kesalahan, silahkan membatalkan. Jika sudah sama, maka lanjutkan. Namun perlu diketahui, nama yang dimunculkan hanya satu penumpang. Dan jika jumlah uang yang dituliskan sama, artinya tiket pesanan kita sudah valid. Jika sudah selesai melakukan pembayaran, beberapa menit kemudian (kurang dari 5 menit), pihak tiket akan mengirimkan Bukti Pembayaran Tiket Kereta Api yang berisi Kode booking (ini jangan sampai hilang), detail perjalanan, detail penumpang, detail pembayaran dll.

Ingat, kode booking akan kita gunakan untuk mencetak boarding pas agar kita bisa masuk ke kereta.

Membatalkan tiket kereta api
Nah, disinilah topik yang akan kita bahas. Jika teman-teman ingin membatalkan perjalanan, silahkan membatalkan tiket yang sudah kita beli. Ada alasan yang perlu kita ketahui, bahwa dengan membatalkan tiket maka uang kita akan 'dikembalikan' sejumlah peraturan yang berlaku. Namun sebelum berniat membatalkan silahkan pertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Permohonan pembatalan tiket dilakukan di loket stasiun yang ditunjuk selambat lambatnya 30 menit sebelum jadwal keberangkatan Kereta Api sebagaimana tercantum dalam tiket. 
  2. Pemohon pembatalan tiket harus pemilik tiket yang bersangkutan dan dapat menunjukan bukti identitas asli yang sesuai dengan data yang tercantum pada tiket serta menyerahkan fotokopinya
  3. Dalam hal pemohon pembatalan tiket bukan pemilik tiket yang bersangkutan maka wajib melampirkan surat kuasa bermaterai dari pemilik tiket kepada yang dikuasakan untuk melakukan pembatalan tiket dengan tetap menunjukan bukti identitas asli pemilik tiket dan menyerahkan fotokopi bukti identitas asli pemilik tiket
  4. Dikenakan bea pembatalan sebesar 25% dari harga tiket diluar bea pesan.
  5. Jika tiket yang dibatalkan lebih dari satu penumpang namun dengan kode booking yang sama maka fotokopi bukti identitas dan atau surat kuasa pembatalan yang dilampirkan cukup salah satu dari penumpang dimaksud
  6. Pemohon mengisi formulir pembatalan, terdiri dari rangkap 2 berisi data yang harus diisi, berupa data tiket dan data penumpang serta keterangan pengambilan bea pembatalan. Formulir pembatalan tembusan yang telah divalidasi petugas diberikan kepada pemohon , sebagai bukti yang dipergunakan pada saat pengambilan bea pembatalan jika pilihan pengembalian bea secara tunai.
  7. Pengembalian bea tiket yang dibatalkan dilakukan setelah hari ke-30 melalui transfer atau diambil tunai di stasiun yang ditunjuk. 
  8. Pada saat mengambil bea tiket yang dibatalkan, penumpang menyerahkan formulir pembatalan yang telah divalidasi dan menunjukan bukti identitas asli yang sesuai. Jika dalam satu formulir pembatalan terdiri dari lebih dari satu tiket maka pengambilan bea dapat diwakilkan pada salah satu penumpang yang tertera pada formulir tersebut.
  9. Jika formulir pembatalan hilang maka wajib melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian pada saat pengambilan bea tiket yang dibatalkan.
Selain itu, tidak semua stasiun dapat melayani pembatalan tiket kereta api. Jadi jangan sampai salah stasiun ya.  Untuk stasiun yang dapat melayani pembatalan tiket kereta adalah sebagai berikut:

  1. Medan, Tebingtinggi, Siantar, Tanjungbalai, Kisaran Rantauprapat
  2. Padang
  3. Kertapati, Prabumulih, Lubuklinggau, Baturaja, Kotabumi, Tanjungkarang
  4. Serang, Rangkasbitung, Jakartakota, Gambir, Pasar Senen, Bogor,Bekasi, Cikampek  
  5. Purwakarta, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar
  6. Cirebon, Cirebon perujakan, Jatibarang, Brebes
  7. Tegal, Pekalongan, Semarangponcol, Semarangtawang, Cepu, Bojonegoro
  8. Purwokerto, Kroya, Cilacap, Kutoarjo
  9. Yogyakarta, lempuyangan, Solobalapan
  10. Madiun, Kertosono, Kediri, Jombang
  11. Surabayagubeng, Surabaya Pasarturi, Sidoarjo, Malang, Mojokerto
  12. Banyuwangi Baru, Kalibaru, Jember, Probolinggo, Pasuruan
Baiklah,  jika memang sudah niat untuk membatalkan perjalanan kita namun sudah keburu bayar. Nah, beginilah caranya:
  • Siapkan fotocopy KTP (Pemilik tiket atau fotocopy KTP mu sendiri jika kamu termasuk penumpang)
  • Datanglah  ke stasiun pembatalan. Pilih salah satu yang paling terdekat saja.
  • Siapkan boarding pass, jika belum punya. Silahkan cetak terlebih dahulu. Untuk mencetak boarding pass, silahkan gunakan mesin yang sudah disediakan pihak kereta api. Tinggal masukkan kode booking yang sudah kita dapat pada form Bukti Pembayaran lalu cetak.
  • Setelah semua siap, silahkan menuju loket pembatalan. Jika tidak tahu, silahkan menanyakan ke security atau petugas stasiun.
  • Ambil nomor antrian. Nanti akan dipanggil nomor antrian mu untuk giliran pelayanan.
  • Sebelum dipanggil, jika masih ada waktu, silahkan isi form warna merah 'Form Pembatalan'
  • Silahkan lengkapi data-data yang diminta.
  • Tentukan cara pengambilan uang pembatalan. Ada dua pilihan yaitu transfer atau diambil langsung. Saran saya pilihlah ditransfer dengan memasukkan nomor rekening, nama bank, dan nama pemilik rekening.
  • Jika sudah lengkap, tunggulah nomor antrian mu dipanggil.
  • Jika sudah dipanggil, serahkan semua dokumen yang sudah dipersiapkan kepada petugas loket.
  • Jika sudah di proses, petugas akan memberikan informasi pembatalan berupa hasil print di selembar kertas. Yang saya dapatkan kebetulan menggunakan lembaran kosong dibalik form pembatalan warna merah yang saya gunakan.
  • Jangan lupa cek informasi yang diberikan sebelum meninggalkan loket. Terutama nomor rekening, dan jumlah uang yang akan dikembalikan. Jangan sampai kurang. Silahkan hitung sendiri yaitu sebesar 75% dari nilai tiket yang sudah kita bayar.
  • Jika sudah sesuai, silahkan menunggu beberapa hari kemudian sampai pihak kereta api mengembalikan uang mu.
Berikut sedikit bukti formulir pembatalan dan informasi setelah di proses oleh petugas loket.
Informasi Hasil Print setelah diproses


Formulir Pembatalan Tiket

Wednesday, July 5, 2017

Pulang Kampung, Asik.

Liburan lebaran tahun 2017 ini cukup panjang. Dari tanggal 23 Juni sampai tanggal 2 Juli 2017 adalah waktu yang diberikan pemerintah untuk bisa menikmati libur lebaran tahun ini. Tidak ada niatan khusus sebenarnya untuk pulang di musim libur lebaran ini, toh saya juga pulang biasanya di liburan natal. Tapi tidak apa-apalah, yang nyuruh pulang Ibu saya. Sekalian temu kangen. 

Beli Tiket
Tiket saya pesan sudah hampir mendekati hari libur, beda dengan teman-teman yang lain yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari. Dampaknya sangat terasa pemirsa. Jika biasanya saya ke Medan hanya dengan tiket 600rban sekali jalan, walah ini bisa saya pulang pergi dua kali dengan tiket saya PP libur kali ini. Yah, itulah namanya mudik tanpa rencana. Tapi asik... 

Berangkat ke Medan
Saya pada tanggal 22 Juni 2017 masih bekerja, padahal tanggal 23 Juni 2017 hari Jumat sudah libur. Tapi tunggu, tiket saya tanggal 24 Juni 2017 subuh. Hahaha. Pertanyaanya, kenapa tidak pulang tanggal 23 Juni 2017 saja? Ya ya ya. Ini merupakan perubahan sesaat yang dilakukan pemerintah, dan saya sudah beli tiket tanggal 24. Mau reschedule? Mahal... Ya sudah. Lanjut saja.

Pada hari jumat tanggal 23 Juni 2017, dengan waktu yang sangat kosong, saya menggunakan waktu tersebut mencari oleh-oleh yang akan saya bawa ke kampung. Tidak banyak, tapi sekedar menghabiskan waktu saja.

Sore hari, saya bersiap-siap menuju bandara. Kenapa sore hari, kan tiketnya subuh? Nah, saya memilih berangkat sore ke bandara agar terhindar dari kemacetan. Dan saya juga tidak suka bangun sangat subuh hanya mengejar bus bandara. Jika terlambat, nasib naas menimpa. Jika terlambat semenit saja, tiket hangus. Alternatif lain, gunakan transportasi umum dengan biaya yang lebih mahal. Konsekuensi berlaku.

Sesampainya di Bandara, sekitar pukul 21.00 WIB, saya mencari makan dan mencari tempat yang pas buat sekedar tidur-tiduran. Kebetulan pesawat saya akan berangkat dari terminal 1, sedangkan di terminal ini menurut saya kurang nyaman untuk tinggal bermalam. Akhirnya saya mencoba berpindah terminal dengan memanfaatkan shuttle bus bandara yang gratis jika ingin berpindah terminal. Setelah berkeliling, akhirnya saya memilih terminal 2F untuk sekedar tinggal semalam. Kondisinya cukup nyaman, kursi banyak untuk bisa tiduran, tidak terlalu ramai jika dibandingkan terminal 1, dan ACnya bikin betah juga. Saya tidak takut untuk memejamkan mata. Tentu saja dengan menyimpan seluruh harta benda kedalam tas dan meletakkan kaki di atas tas agar dapat merasakan hal-hal mencurigakan jika terjadi. hehehe.

Dan akhirnya saya tertidur sampai terbangun jam setengah 5 pagi. Saya berdoa dan mencari kamar kecil untuk sekedar cuci muka dan berganti baju. Setelah semua beres dan badan sudah segar, saya menuju terminal 1 untuk check in

Di terminal 1 panjang antrian sudah sangat mengular, kemudian saya mendengar pengumuman, "Untuk yang tidak membawa bagasi, silahkan menggunakan mesin self check in". Nah, saya dengan langkah pasti mencari mesin tersebut dan melakukan check in untuk mendapatkan boarding pass. Semuanya berjalan lancar sampai saya meninggalkan bandara Soekarno Hatta menuju bandara Kualanamu Medan.

Tiba di Medan
Waktu landing atau mendarat di medan sangat tepat waktu, hampir tidak ada perbedaan waktu dengan boarding pass maupun tiket yang saya pegang. Waktu yang ditunjukkan di tiket adalah benar-benar dengan waktu saya keluar dari pintu bandara Kualanamu. Senang rasanya menggunakan maskapai tersebut, selalu sangat tepat waktu.

Masalah muncul ketika saya ingin mencari kendaraan yang menuju ke rumah saya. Berdasarkan pengalaman saya pada pulang kampung beberapa bulan sebelumnya, ketika saya  sudah keluar dari pintu bandara, banyak jasa travel atau taksi yang notabene adalah mobil pribadi yang digunakan sebagai mobil angkutan yang mencari penumpang. Lain hal dengan hari ini. Hampir tidak ada. Saya mencoba berfikir naik bus. Ah, janganlah. Saya pernah mencoba, dan saya sampai rumah sangat malam. Akhirnya saya berusaha mencari mobil travel tersebut. 

Kemudian ada bapak-bapak yang mendekat dan bertanya, "Mau kemana Pak?". "Mau ke Pangururan, Pak" balas saya. Kemudian bapak tadi menyuruh saya masuk ke mobil dan berkata akan ada nanti mobil ke Pangururan. Kemudia saya dibawa ke tempat mereka berkumpul semacam pool mobil yang disana banyak sopir travel berbagai jurusan ke daerah-daerah di Medan. Kemudian saya diturunkan dan bapak tadi menyuruh saya menunggu di dalam ruangan yang sepertinya adalah kantin. Saya masih belum merasa curiga. Lama kelamaan saya mulai merasa gerah dan marah, karena saya sudah menunggu hampir 2 jam, mobilnya tidak kunjung datang. Dan penumpang pun sangat sepi. Disana kami ada 5 orang yang juga menunggu kepastian akan diantar. Namun, tidak tahu mengapa, saat itu penumpang sangat sepi. Karena kami mendesak, akhirnya salah satu sopir memberikan pilihan. Mereka akan mengantarkan kami ke travel di kota medan. Akhirnya kami setuju. Dalam persetujuan tersebut, mereka meminta sejumlah uang dengan jumlah yang menurut saya sangat tidak wajar. Dengan jumlah tersebut, mereka menjanjikan akan mencarikan travel ke daerah kami masing-masing dengan tanpa membayar ongkos lagi nantinya dan akan diantar sampai ke rumah.

Setelah mengantarkan ke-4 orang teman saya tadi, tinggallah saya sendiri yang belum menemukan travel ke daerah saya. Sial tidak bisa terelakkan, saya tidak mendapatkan mobil travel dan hanya tersedia mobil biasa sejenis minibus L300. Dan saya dibelikan tiket oleh sopir yang membawa saya dari bandara. Saya sangat kaget karena harga tiketnya Rp 80.000,- padahal uang yang saya berikan lebih dari itu. Lah kalau tau begini mending saya cari sendiri tadi. Tapi karena uang saya sudah keburu di tangan mereka, apa daya saya 'ditipu'. Saya hanya bisa berdoa supaya uang saya tadi bisa berguna buat mereka. Amin.

Berangkat Ke Panguruan Samosir
Dengan mobil yang sudah pernah saya naikin sebelumnya, saya hanya bisa diam tanpa kata dan  marah dalam hati. Saya membayangkan akan tiba di rumah tengah malam karena mobil akan sangat lambat dan akan berhenti untuk memperbaiki mobil beberapa kali karena kerusakan mobil. Pikiran ini sesuai pengalaman saya ketika menggunakan angkutan tersebut. Namun, Tuhan memberikan pilihan lain. Tuhan memberikan mobil yang bagus dan sopir yang handal. Tanpa hambatan di jalan dan laju yang sangat cepat. Akhirnya saya tiba di Panguruan yang sudah  ditunggu oleh Ayah dari sore. Setelah bertemu, saya langsung memeluk Ayah dan melepas rindu dengan makan bersama sejenak. Akhirnya dengan menggunakan becak motor kami pulang ke rumah dan tiba di rumah pada pukul 21.00 WIB. Hal jauh dari perkiraan saya yang akan tiba pada pukul 24.00 WIB atau lebih. Bersyukur.

Tiba di Rumah
Setibanya di rumah dengan suasana malam, saya bertemu dengan saudara dan abang saya yang sudah lebih dahulu tiba di rumah beberapa hari sebelumnya. Saya langsung memeluk Ibu yang sudah tidak sabar menunggu kedatangan saya. Setelah beres-beres, akhirnya kami bercerita panjang lebar sampai ngantuk menyerang dan kami pun tidur.

Kegiatan di Kampung
Hahaha. Ini dia yang paling asik. Selama dikampung banyak aktivitas yang saya lakukan. Saking banyaknya, saya akan buatkan list sebagai berikut:
  1. Memetik Kopi di ladang
  2. Memetik Kopi di ladang dan Menggiling Kopi
  3. Menjemur Kopi
  4. Memanen Padi
  5. Mengumpulkan Padi
  6. Merontokkan Gabah Padi dengan mesin
  7. Menjemur Gabah
  8. Memanen Padi dengan mesin
  9. Mengumpulkan dan Mengangkut Gabah dalam karung
  10. Menjemur Gabah
Itulah kegiatan saya di kampung, Alhasil badan saya termasuk wajah, tangan, kaki, dan kepala hitam pekat. Tapi seru. Setiap selesai melakukan aktivitas seharian di ladang atau di sawah, saya dan teman-teman mandi di Danau Toba. Berikut beberapa foto kegiatan saya di kampung.









Kembali Ke Jakarta
Saya kembali ke Jakarta dengan naik pesawat dengan penerbangan malam. Hal ini untuk mengantisipasi keterlambatan karena jarak rumah dan bandara yang cukup jauh lebih kurang 8 Jam perjalanan. Saya tiba di Bandara soekarno hatta pada pukul 23.00 WIB dan bermalam di bandara 2F sembari menunggu subuh untuk pergi bekerja bersama dengan teman sekantor dari Jakarta.

Di Kantor
Kesan pertama teman-teman saya dalam pertemuan setelah libur panjang adalah perubahan pada diri saya yang semakin hitam dan buluk. Hahaha. Tapi saya tetap senang, artinya mereka memperhatikan saya.

Sekian kisah perjalanan mudik saya dalam libur lebaran 2017.


Thursday, April 20, 2017

PP 2017 No. 011, tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil terbaru

Dalam rangka penyelenggaraan Manajemen ASN yang berdasarkan Sistem Merit, maka diperlukan pengaturan Manajemen PNS. Pengaturan Manajemen PNS bertujuan untuk menghasilkan PNS yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam rangka pelaksanaan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Penyelenggaraan Manajemen PNS dilaksanakan oleh Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN yang dapat mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada PPK.

Seperti itulah sepenggal pembukaan pada bagian umum pada penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Nah, pada 30 Maret 2017 Presiden RI Djoko Widodo menetapkan Peraturan Pemerintah tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Sedikit gambaran, bagi yang ingin mendaftar menjadi PNS, ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti yang tertuang pada Bab III tentang Pengadaan bagian ke empat pasal 23 ayat 1. Disebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
  1. Usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat melamar; 
  2. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih; 
  3. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; 
  4. Tidak berkedudukan sebagai calon pNS, pNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; 
  5. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis; 
  6. Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan; 
  7. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar; 
  8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Instansi Pemerintah; dan 
  9. Persyaratan lain sesuai kebutuhan Jabatan yang ditetapkan oleh PPK.
Banyak hal lain yang dibahas dalam Peraturan Ini termasuk; Penyusunan dan penetapan kebutuhan; Pengadaan; Pangkat dan Jabatan; Pengembangan karier; Pola karier; Promosi; Mutasi; Penilaian kinerja; Penggajian dan Tunjangan; Penghargaan; Disiplin; Pemberhentian; Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan Perlindungan. Untuk lebih jelasnya silahkan download file nya.

Download PP no. 11 Tahun 2017

Friday, February 17, 2017

Hasil CoP CITES 17 terkait Hiu dan Pari terbaru

Pertemuan CoP CITES 17 (Conference of the Parties to CITES 17) dilaksanakan pada tanggal 24 September sampai tanggal 5 Oktober 2016 yang dilaksanakan di Johannesburg, Afrika Selatan tepatnya di Sandton Convention Center.

Pertemuan ini membahas terkait perkembangan spesies baik tumbuhan dan hewan yang akan dimasukkan dalam daftar CITES. Dari hasil pertemuan ada beberapa spesies yang statusnya naik dan turun. Naik artinya dari Appendiks III atau II menjadi Appendiks I, atau non-Appendiks dimasukkan dalam daftar Apendiks CITES, dan turun artinya dari Appendiks I menjadi II atau II menjadi Appendiks III, dst.

Berkaitan dengan Hiu dan Pari, hasil pertemuan menghasilkan putusan dimasukkannya beberapa spesies Hiu dan Pari dalam Appendiks CITES sebagai berikut:

Hiu - Shark atau kelas Elasmobranchii
Dalam pertemuan kali ini, ada dua jenis hiu yang dimasukkan dalam daftar Appendiks CITES yaitu:
      1. Alopiidae - Alopias spp.
      2. Carcharhinidae  - Carcharhinus falciformis
        Spesies diatas dimasukkan dalam Appendiks II CITES. Aturan untuk spesies ini akan berlaku sejak 4 Oktober 2017 sesuai ketentuan CITES.
 
Pari  - Ray atau kelas Elasmobranchii
Jenis pari yang dimasukkan dalam daftar ini adalah satu jenis yaitu:
      1. Myliobatidae - Mobula spp.
         Spesies Mobula spp. dimasukkan dalam Appendiks II CITES dan mulai berlaku tanggal 4 April 2017. 
Berikut foto-foto spesies tersebut diatas.
1.  Carcharhinus falciformis
 Source: Furlan, B.
2.  Alopias spp. - Alopias superciliosus
 3. Mobula spp.

Source: Minguell, C.
Perbedaan mobula dan manta... klik

Monday, November 21, 2016

Lampung Timur, lahan kosong jadi berkah karena mangrove

Lampung Timur (17/11 - 2016), Tepat pada hari Selasa, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan akhirnya mengevaluasi hasil penanaman mangrove yang sudah dilaksanakan di Lampung Timur.
Sedikit latar belakang,

Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 memiliki program prioritas untuk menanam 4.000.000 (empat juta) batang mangrove di seluruh Indonesia. Dalam rangka mewujudkan program tersebut, direktorat Pendayagunaan Pesisir memiliki tugas untuk melaksanakan hal tersebut. Sebagai perpanjangan tangan dalam menjalankan program tersebut, direktorat Pendayagunaan Pesisir  sebagian menyerahkan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut yang salah satunya adalah UPT Loka Pengelolaan Pesisir dan Laut Serang (LPSPL Serang). 
Target yang diberikan kepada UPT LPSPL Serang pada tahun 2016 adalah sebanyak 150.000 batang dengan luas lahan 30 hektar (30 ha). Dalam pelaksanaannya. LPSPL Serang menyiapkan dengan matang. Segala komponen dianalisis dengan sangat baik dan benar. Sampai pada pemilihan cara pelaksanaan penanaman mangrove tersebut. Secara umum memang dalam pelaksanaanya, penanaman mangrove tersebut dilaksanakan oleh pihak ke-tiga (lelang). Namun, berkaca dari kejadian-kejadian sebelumnya terdapat kekurangan diberbagai aspek. Oleh karena itu, LPSPL Serang mencoba cara baru yaitu dengan sistem Swakelola dengan Masyarakat. Dengan tetap berkoordinasi kepada berbagai pihak baik dari direktorat Pendayagunaan dan Pesisir dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), maka sistem swakelola dengan masyarakat akhirnya dapat diterima dan dilaksanakan.
Dengan persiapan yang matang dari Januari 2016, baik pemilihan lokasi, pembentukan kelompok masyarakat, dan pengadaan bibit, akhirnya penanaman mangrove tersebut selesai pada bulan September 2016. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat pelaksana, bahwa mereka bertanggung jawab seutuhnya dalam pelaksanaan dan pengawasaan serta perawatan mangrove tersebut, agar kelak dapat bermanfaat bagi masyarakat ataupun anak cucu mereka.

Nah, pada saat Evaluasi, seluruh kelompok masyarakat yang terlibat, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung maupun DKP Kabupaten Lampung Timur, pihak Kecamatan dan Desa, dan Direktorat Pendayagunaan Pesisir, bersama-sama mengevaluasi hasil pelaksanaan penanaman mangrove tersebut.


Dengan suasana pinggir laut dan beratapkan tenda seadanya, rapatpun dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan dan kedekatan. Hal ini dirancang oleh LPSPL Serang bahwa kita harus dekat dengan masyarakat. Jangan menimbulkan batasan-batasan yang membuat kejanggalan dalam pelaksanaan setiap kegiatan.

Rapat diawali dengan sambutan dari kepala LPSPL Serang dan dibuka oleh kepala desa setempat. Dalam rapat tersebut, masing-masing ketua dan anggota kelompok masyarakat menyampaikan keluh kesah yang mereka alami selama pelaksanaan. Dan pada akhirnya ditutup oleh Ibu Inet dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir yang menyatakan bahwa program tersebut seutuhnya kelak akan bermanfaat bagi masyarakat juga, jadi mohon dijaga dan dipertahankan sampai nanti bisa menjadi kawasan ekowisata.

Thursday, November 10, 2016

Akhirnya Melihat Secara Langsung Pulau Lengkuas, Indah

wow, jernihnya air ini.. luar biasa
Belitung, ya belitung merupakan salah satu surganya bagi penikmat dunia bawah laut seperti saya. Siapa coba yang tidak ngiler melihat keindahan bawah laut Indonesia yang tiada taranya di dunia manapun. Hehehe. Baiklah, saya akan mencoba berbagi pengalaman berselancar ria di bawah laut menikmati keindahan Pulau Lengkuas. 
Salah satu spot yang luar biasa untuk menyelam
Sedikit cerita, bahwa Pulau Lengkuas merupakan salah satu primadona pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau ini merupakan satu dari ratusan pulau yang mengelilingi Pulau Belitung. Daya tarik utama di pulau ini adalah sebuah mercusuar tua yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1882. Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang melewati atau keluar masuk Pulau Belitung. Secara spesifik, lokasi dari Pulau Lengkuas ini berada di sebelah utara Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Keindahan panoramanya yang dihiasi dengan banyaknya batu granit yang unik, pasir putih dan air laut yang jernih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belitung. Pulau kecil yang bisa dikelilingi dalam waktu 20 menit ini, bisa didatangi dengan perahu sewaan dari Tanjung Binga maupun Tanjung Kelayang.
Nah, dengan sensasi ini, saya mencoba ingin mencicipinya. Sebenarnya bukan dalam rangka bersenang-senang, ini dalam rangka tugas negara monitoring transplantasi terumbu karang di daerah tersebut. Kenapa harus dimonitor? Ya, ini untuk melihat tingkat pertumbuhan dan kesehatan karang yang ada disana.

Okelah, sedikit cerita bagaimana kesana. Dari Jakarta kita berangkat dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara H.A.S Hanandjoeddin. Setibanya disana, kami langsung dijemput tim Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Belitung. Dari bandara kami menuju kantor DKP, dan setibanya disana kami sempat berbincang-bincang dengan Pak kadis terkait maksud dan tujuan kedatangan kami. Dengan senang hati Pak Destika menyambut kami dengan senyumnya yang khas. Hahaha.

Saya Sedang melakukan pengukuran
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kami, kebetulan Pak Kadis juga akan melakukan perjalanan dalam rangka tugas. Yeay.. perfect timing. Setelah pak Kadis berangkat, kami lanjutkan dengan mempersiapkan peralatan menyelam untuk keesokan harinya. Semua harus disiapkan dengan berbagai kebutuhan yang beragam, jangan sampai pada hari-H banyak kekurangan sana sini yang akan menghambat pekerjaan. Setelah beres, kami pun menuju penginapan untuk check in.

Salah satu yang bisa dinikmati juga nih. View pasir putih dan bebatuan yang luar biasa.
Pagi harinya kami menuju spot keberangkatan. Dari sana tim naik kapal kecil menuju Pulau Lengkuas. Pada titik yang sudah ditentukan, tim turun sesuai dengan instruksi yang diberikan agar dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat.
Setelah nyemplung dan aba-aba ok, kami pelan-pelan turun ke dalam dasar laut yang indah.
Takjub dan luar biasa dengan kejernihan airnya. Dengan penuh semangat kami melaksanakan tugas dan tak terasa seluruh pengukuran sudah selesai dilaksanakan.

Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Tim selam Loka PSPL Serang mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung, dan masyarakat setempat atas sambutan dan keramahan yang diberikan kepada kami.  

Friday, July 22, 2016

Memahami CITES, apa dan bagaimana? Pengertian dan tujuan CITES

CITES yang dalam bahasa Inggris disebutkan sebagai "the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora" merupakan sebuah kesepakatan pemerintah internasional yang bertujuan untuk memastikan perdagangan internasional hewan dan tumbuhan liar ataupun spesimennya tidak mengakibatkan kepunahan bagi hewan dan tumbuhan tersebut

CITES pertama sekali dibentuk pada tahun 1960-an dalam diskusi internasional  tentang peraturan perdagangan hewan dan tumbuhan liar untuk tujuan konservasi. Hal ini disebabkan oleh perdagangan hewan dan tumbuhan liar  lintas negara sehingga usaha-usaha untuk mengatur perdagangan tersebut membutuhkan kesepakatan dan kerjasama Internasional untuk menghindari tindakan over-eksploitasi terhadap spesies tertentu yang dapat menyebabkan kepunahan. Hasilnya, sampai saat ini ada lebih dari  35.000 spesies hewan dan tumbuhan yang dilindungi, baik diperdagangkan dalam bentuk hidup, bagian tubuh, maupun dikeringkan.    

Tuesday, July 19, 2016

Mendaki Gunung Pulosari

Gunung Pulosari merupakan salah satu gunung yang berada di Provinsi Banten tepatnya di Kabupaten Pandeglang dengan koordinat 6,342°LS 105,975°BT. Menurut 'pengukuran', gunung Pulosari memiliki tinggi 1.346 m (4.416 kaki) dpl. Catatan letusan gunung berapi menurut data menyatakan bahwa belum pernah terekam data letusan gunung Pulosari, namun dipastikan gunung ini merupakan  salah satu berapi aktif yang ditandai dengan adanya 'kawah' aktif di gunung tersebut yang menurut data terdapat aktivitas fumarol di dinding kaldera dengan kedalaman lebih kurang 300 m.   

Nah, sekian dulu sedikit profil dan informasi terkait gunung Pulosari. Selanjutnya kita akan membahas perjalanan 'kecil' mendaki gunung Pulosari ini. 

Memang, kelompok kami bukanlah tim yang ahli dalam pendakian. Tentu saja karena sehari-hari kami bekerja di pinggir laut mengurusi laut dan segala isinya. Dan kegiatan mendaki gunung ini, hanyalah kegiatan having fun atau untuk bersenang-senang semata dan secara khusus untuk melepas rindu setelah 'berpisah' oleh libur lebaran yang cukup panjang.

Pada hari H -dua belas juli dua ribu enam belas-, persiapan sudah 100% (sebenarnya persiapannya ngga begitu rumit, hanya menyiapkan sarapan dan makan siang yang sudah dibungkus :D), tim kami pun berangkat menunggangi mobil bak putih semi tertutup yang mampu melaju kenjang 'meratakan' jalan yang banyak tanjakannya. Pada jam 9.00 WIB, tim akhirnya sampai di titik awal dimana mobil dan kendaraan lain akan diparkirkan disana. 
Titik Start
Dengan bekal seadanya (nasi bungkus untuk makan siang, air mineral satu botol, dan air ion satu botol), tim akhirnya mulai berjalan menaiki 'kaki' gunung. Dengan pasti dan tertata rapih, tim secara utuh akhrinya memasuki wilayah gunung Pulosari.

Selama perjalanan, suasana kekeluargaan sangat terasa kental. Bercanda bersama dan tertawa bersama, berlomba-lomba melaju ke puncak, berteriak kencang, dan bisa berekspresi sesuka hati. Seperempat perjalanan, tim sudah mulai kelelahan. Banyak waktu yang digunakan untuk beristirahat dengan duduk di Saung yang disediakan warga setempat. Momen penting pun tak bisa terlewatkan yaitu foto-foto bersama.
Berfoto di tempat istirahat (saung)

Setelah tenaga sudah mulai terkumpul, tim akhirnya melanjutkan perjalanan dan sampailah di pos ke-dua yaitu lokasi yang ada 'air terjun' atau disebut dengan curug. Nah, di pos ini tim juga menghabiskan waktu waktu lebih kurang 30 menit. Ada yang berfoto di curug, ada yang merebahkan diri di Saung, ada yang ke toilet dan tidak ada yang mandi. hahaha. Padahal Saya ingin sekali mandi di Curug itu 

Start dari Curug ke Kawah
Setelah puas dengan kondisi Curug, akhirnya tim melanjutkan perjalanan. Satu hal yang perlu dicatat dalam perjalanan dari pos dua ini adalah "Medannya semakin susah". Dari start awal, tim sudah disambut dengan lereng terjal hampir 80°, untuk memasuki zona ke-dua. Keseruan pun akhirnya berlanjut. Dengan sisa-sisa tenaga dan kaki sudah mulai pegal- pegal, beberapa anggota tim ada yang 'ingin' menyerah dan berniat menunggu saja, Namun dengan semangat yang ditularkan dari anggota lain (gantian bawa barang maksudnya), akhirnya tim secara utuh berhasil melanjutkan perjalanan.  


Dengan bersusah payah dan dengan berdarah-darah, akhirnya tim sampai di pos ke-tiga, yaitu kawah gunung Pulosari. Di sana tim melakukan foto-foto dan makan siang bersama. Sembari melepas lelah dan penat, tim bercanda ria di saung yang lumayan nyaman dan tenang. Merebahkan badan dan duduk selonjoran. Ah, nikmatnya. Tidak ada niat untuk melanjutkan perjalanan ke puncak, karena kawah adalah tujuan tim.  
Foto bersama Tim Penakluk Kawah Gunung Pulosari.

Wednesday, May 4, 2016

Baby Lobster, Dilarang ekspor, ditahan di bandara dan lepaskan ke Laut, Aturan dan sanksi

Labuan - Pada hari selasa (03/05/2016) tepatnya pukul 16.00 WIB, salah satu mobil bak terbuka dari kantor Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melaju ke dalam kompleks kantor saya. Dan dari hasil konfirmasi sebelumnya bahwa tim mereka akan datang membawa sejumlah "baby lobster" yang merupakan hasil tegahan atau barang yang tidak boleh ekspor yang di tahan di Bandara Soekarno Hatta oleh tim terkait.

Setelah mereka tiba, pihak dari kantor saya pun langsung melakukan tindakan sesuai dengan instruksi yang sudah diberikan terlebih dahulu oleh atasan termasuk mempersiap alat dan bahan yang akan digunakan untuk melepaskan "baby lobster" tersebut ke laut. Saya pun sebagai orang yang mempunyai jiwa 'jurnalistik' tidak tinggal diam. Berbagai peralatanpun saya persiapkan termasuk kamera, smartphone, dan buku catatan untuk merekam seluruh informasi yang bisa saya dapatkan.

Acarapun dimulai dengan pembukaan secara informal dari pihak BKIPM dengan menjelaskan latar belakang dan alur cerita penahanan barang. Setelah itu acara dilanjutkan dengan serah terima barang kepada pihak kantor saya dan dilanjutkan dengan penandatangan berita acara serah terima barang.
Serah terima
Setelah acara pembukaan selesai, selanjutnya tim bergerak menuju pantai lokasi "baby lobster" akan dilepaskan. Tidak jauh dari belakang kantor saya, disanalah lokasi yang strategis untuk melepaskan "baby lobster" ini. Selain cukup terlindung (kiri-kanan ada tanggul), ditempat ini juga memiliki potensi terumbu karang yang masih cukup baik. Di samping itu, lokasi ini merupakan area yang sering kita lakukan transplantasi karang.

Sebagai orang yang suka "main air", saya pun ikut terjun ke laut membawa kantong-kantong plastik yang berisi puluhan ribu "baby lobster". Di lokasi yang sudah cocok, tim akhirnya melepaskan mahkluk lucu tersebut.

Secara perlahan kantong plastik saya buka, sehingga air laut bisa masuk secara perlahan. Dengan bertindak lembut dan tidak brutal, "baby lobster" ini akan keluar dengan sendirinya mencari terumbu karang yang mereka bisa tinggal. Ini merupakan salah satu sistem aklimatisasi dalam pelepasan mahkluk hidup dari satu lokasi ke lokasi lain. Jika objek yang dilepaskan bisa keluar sendiri dari tempat penampungan, hal ini menujukkan bahwa 'mereka' masih dalam kondisi sehat. Dari pengamatan visual yang saya lakukan, "baby lobster" ini dengan aktif masih bisa keluar dengan sendirinya dari kantong plastik tempat penampungan sementaranya.
Pelepasan

Mengapa 'Baby lobster" ini ditahan di Bandara?
Nah, sebenarnya saya bukan orang hukum. Tapi dengan membaca beberapa produk hukum Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), saya dapat menarik garis besar bahwa dilarang menangkap dan memperjualbelikan lobster dengan panjang karapas di bawah 8 cm dan lobster yang bertelur. Hal ini mengindikasikan bahwa 'baby lobster" juga termasuk di dalamnya. Hal ini didasarkan pada PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERMEN-KP/2015 TENTANG PENANGKAPAN LOBSTER (Panulirus spp.), KEPITING (Scylla spp.), DAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus spp.)
Baby lobster

Tindakan apa yang harus dilakukan jika menemukan indikasi penangkapan dan penjualan yang dilarang seperti dalam Permen KP tersebut. Nah, dengan jelas dalam Pasal 4 dituliskan agar segera dilepaskan. Di lepaskan kemana? Pastinya dilepaskan kehabitat masing-masing. Kalau lobster, pastinya ke laut. :D
Pasca pelepasan

Sedikit informasi tambahan, mendengarkan cerita dari pihak Karantina. Jika dirupiahkan, nilai "baby lobster" ini jika berhasil di ekspor akan mencapai nilai rupiah lebih kurang 6 X 10atau Rp 6.000.000.000 atau sekitar 6 Milyar rupiah. Angka yang fantastis bukan? Itulah. Tapi saya tidak akan membahas banyak tentang nilai rupiah ini, karena tujuan dasar kami adalah Konservasi. 

Top